BeritaAFB - Wayan Sumardana (31) , warga asal Desa Nyuhtebel , Kecamatan Manggis , Kabupate Karangasem , Bali ini belakang sering di sebut-sebut di berbagai media sosial terkait hasil penemuannya menggunakan bahan seadanya dan kemudian membuat robot tangan yang kemudian mendapakat julukan Iron Man Indonesia .
Berawal dari stroke yang di deritanyapada pertengahan 2015, pria yang karib disapa Tawan ini kemudian menderita lumpuh di tangan kirinya . Karena itu , pekerjaannya sebagai tukang las turut terancam karena kondisi itu. Sebagai tukang las, dirinya tak bisa bekerja dengan satu tangan saja. Dia akhirnya mencoba berkreasi membuat tangan robot.
Tawan mengklaim tangan robot yang dibuatnya itu bisa digerakkan dengan menggunakan perintah atau sensor dari otak. Alat serupa mahkota di kepalanya, konon berfungsi memindai aktivitas (gelombang) otak, yang lantas diterjemahkan sebagai gerakan.
"Cara menggerakkannya sesuai perintah pikiran sendiri kalau mau angkat, mau belok kanan, atau kiri," ujar Tawan.
Siswan lulusan Sekolah Teknik Menengah (STM) Rekayasa, Denpasar (2002) itu mengaku tangannya digerakkan dengan sistem Electroencephalography (EEG), yang memungkinkan mesin menangkap aktivitas elektrik dari otak.
Sebelum menggunakan sistem EGG itu, Tawan sempat melakukan percobaan tujuh kali.
"Tujuh kali ganti sistem, dari pakai remote, bluetooth, pernah pakai ponsel Android juga tapi cepat hang," kata dia.
Tawan mengakui bahwa orang lain tidak akan bisa memegang tangan robotnya itu.
"Kalau orang pegang ini ya kena setrum. Tapi kalau saya sendiri yang memakai alat ini tidak tersetrum. Biasanya jam 12 malam saya charge sampai jam 7.00 pagi. Kalau kekuatannya tergantung pemakaian dari kitanya " kata dia.
Ia juga menyebut bahwa karya itu masih dalam penelitian, yang akan terus dievaluasi demi penyempurnaan.Kreasi dan perjuangan Tawan kemudian langsung booming dan geger di media sosial. Media pun ramai mengabarkannya.
Di sisi lain, tangan robot hasil buatan Tawan ini juga diterpa suara keraguan dari berbagai netizen. Salah satu yang ramai menyita perhatian adalah komentar dari akun Facebook, M Asad Abdurrahman.
Asad menyebut kabar ini sekadar hoax belaka. Ia menjelaskan dan mengungkapkan sejumlah kejanggalan dari tangan tersebut , misalnya soal penggunaan motherboard komputer, dan Printed Circuit Board (PCB) bekas , termasuk yang biasa ditemukan pada tetikus (mouse).
"Orang bisa saja memakai ulang komponen seperti resistor, kapasitor dan lain-lain pada perangkat lain. Tapi tidak demikian dengan PCB, karena tiap perangkat mempunyai PCB yang berbeda ... Jadi kalau mau buat perangkat yang berbeda, maka harus mendesain PCB untuk perangkat tersebut" demikian argumen yang disampaikan Asad.
Hingga saat ini , Salah satu posting dari Asad telah menuai lebih dari 1.000 tanda suka, serta dibagikan sekitar 1.500 kali.
Web blog teknologi asal Malaysia, SoyaCincau, turut mengutarakan keraguan mereka dalam kisah tangan tersebut . Blog SoyaCincau pun berargumen bahwa stroke mengakibatkan sel otak yang mengatur fungsi motorik tubuh rusak, hal itulah yang membuat kita lumpuh.
Mereka pun melempar pertanyaan, lebih kurang seperti ini : Bagaimana caranya alat itu (tangan robot) bisa menangkap gelombang dari sel otak yang sudah mati?
SoyaCincau juga membandingkan karya Tawan dengan hasil riset yang disponsori oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), sebuah lembaga yang berada di bawah Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Penelitian itu berhasil menciptakan tangan palsu yang bisa digerakkan otak, serta merasakan sentuhan.
Namun untuk bisa melakukannya, para peneliti jenius membutuhkan dana yang sangat besar. Adapun Tawan menyebut tangan robotnya dibangun dari barang bekas. Bilapun ada pengeluaran, hanya Rp4,7 juta, untuk pembelian sensor EEG (via online), yang berfungsi sebagai komponen kunci.
Sekadar informasi, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, M. Natsir, juga akan berencana bertolak ke Bali guna mengecek kebenaran informasi tentang tangan robot karya Tawan. Menrutu M. Natsir , apabila temuan Tawan terbukti, pemerintah akan mendorong pengembangannya.
"Semua inovasi dari anak bangsa akan kami dorong untuk bisa jadi industri," kata Natsir, di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (21/1).
0 komentar:
Posting Komentar