NEWS
Loading...

Jumat, 19 Februari 2016


BeritaAFB - Seorang pekerja seks komersial (PSK) yang tidak ingin di sebutkan namanya ini melaporkan pelanggannya ke polisi lantaran dirinya merasa dianaya usai berhubungan intim. Penyebabnya, pelaku dan pelanggan yang berinisial SK (25) itu belum puas di sesi hubungan intim ronde pertama, sehingga dirinya pun  minta tambah lagi.  Namun, PSK berinisial NA (30) menolak karena ronde pertama belum dibayar.

Penolakan NA akhirnya membuat SK naik pitam sehingga ia kemudian langsung  memukul NA hingga babak belur. Penganiayaan yang dilakukan SK membuat suasana di lokalisasi Sei Bengawan, Kelurahan Juata Permai Tarakan jadi heboh.

“Katanya dia belum puas dan minta jatah lagi. Dia aja belum bayar masak mau minta lagi, ya jelas saya tolak” kata NA

NA menambahkan, dia bersedia “main” lagi dengan syarat si SK di haruskan bayar dulu permainan di ronde pertama itu. Namun nyatanya SK ,menolak dan tak mau membayar, dengan alasan pelayanan NA setengah-setengah.

Keduanya pun cekcok mulut. Beberapa hidung belang dan PSK di sekitar rumah itu sempat heran dengan suara gaduh dari bilik kamar NA. Nafsu sudah diubun-ubun, sementara permintaan hubungan intim ronde kedua ditolak dan membuat SK naik pitam.

Bogem mentah berkali-kali di layangkan ke wajah dan kepala WTS yang kabarnya jadi primadona Sungai Bengawan itu. Sambil menangis kesakitan, NA mengadukan nasibnya ke kawan-kawan seprofesinya.

Melihat keributan tersebut, seorang warga lokalisasi menghubungi Polsek Tarakan Utara. Keduanya pun digiring ke Polsek Tarakan Utara untuk dimintai keterangannya.

“Kalau dia bayar dulu tidak masalah pak, nanti sudah main dua kali malah bayar sekali, rugi dong saya pak,” lanjut AN ketus.

Kapolres Tarakan AKBP Dani Hamdani melalui Paur Subbag Humas Polres Tarakan, Iptu Hadi Sucipto membenarkan kejadian penganiayaan di lokalisasi tersebut dan hal ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian.

“Korban sudah divisum atas kejadian itu korban mengalami luka dan lebam di bagian wajah serta kepala. Pelaku juga sudah diamankan dan akan dilakukan proses lebih lanjut,” tegas Iptu Hadi Sucipto.
Categories: ,

0 komentar:

Posting Komentar