Namun, pada saat penertiban tersebut, nyatanya tak serta merta lancar tanpa adanya hambatan. Banyak sekali polemik yang terjadi di balik usaha Pemprov DKI melakukan penertiban kawasan ini.
Namun yang akan kita bahas kali ini bukan lah mengenai apa dan bagaimana penertiban tersebut , Melainkan munculnya seorang pengacara yang selalu muncul di saat-saat seperti ini. Dan mungkin bisa dibilang sebagai "Pengacara Spesialis Skandal" karena selalu saja muncul pada waktu terjadi sebuah polemik dan masalah yang tak biasa seperti ini . Siapa dan Mengapa ?
Razman sebut Kalijodo tak ada Prostitusi di Kalijodo
Beberapa waktu lalu , Kuasa Hukum Warga Kalijodo, Razman Arif Nasution, menuturkan dengan tegas bahwa sama sekali tidak adanya praktik prostitusi di Kawasan Kalijodo.
"Kawasan Kalijodo ini juga tidak selalu diisi dengan kegiatan para pekerja seks komersial (PSK) dan premanisme. Ada juga bangunan-bangunan keagamaan yang berdiri di kawasan tersebut."
"Di sini musholla, gereja, pengajian rutin juga ada, bahkan ada pengembalanya. Artinya, heterogenitas di sini kan bekerja, tidak semua warga di sini tuh bekerja sebagai PSK," tuturnya di Jalan Kepanduan II, RT 003/005, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (16/2).
Penertiban atau penggusuran warga dengan alasan kawasan tersebut merupakan ruang terbuka hijau (RTH), dianggap Razman sebagai alasan yang tidak masuk akal.
Menurut dia, hampir semua warga di kawasan tersebut memiliki sertifikat hak tanah.
"Ini kontraproduktif kan? Kalau ini jalur hijau, artinya seharusnya tidak boleh ada keluar sertifikat. Ini kan yang mengeluarkan Badan Pertanahan Negara, lembaga negara. Kalau keluar sertifikat artinya silakan disidik siapa yg bersalah di sini?"
"Berarti ada lembaga negara yang tidak bijak dan penyalahgunaan kewenangan. Ini salah satu dasar, fakta yuridis, yang membuat masyarakat Kalijodo, yang menyatakan pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu sangatlah kontroversial" paparnya.
Razman sebut 1.000 PSK Kalijodo siap 'Buka Baju' jika tetap digusur
Baru-baru ini Kuasa Hukum Warga Kalijodo, Razman Arif Nasution, mengungkapkan bahwa 1.000 Pekerja Seks Komersial (PSK) Kalijodo akan melawan dengan cara yang berbeda apabila penertiban akan tetap di lanjutkan di kawasan kawasan kalijodo.
"Kalau terjadi penggusuran, PSK urat malunya sudah tutup. Mereka bisa saja telanjang 1.000 orang untuk menolak penggusuran" ujar Razman saat audiensi bersama dua pimpinan DPRD DKI, Mohamad Taufik dan Abraham 'Lulung' Lunggana di lantai 9 gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Jumat (19/2/2016).
Razman mengatakan bahwa warga Kalijodo, Jakarta Utara tidak ada satu pun warga yang ingin pindah ke rumah susun sesuai keinginan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Ada informasi 36 Kepala Keluarga ingin pindah ke rumah susun? itu tidak benar" tegasnya.
Selain itu, dia juga membantah kalau ada intimidasi dari Abdul Azis akrab disapa Daeng Azis kepada warga.
"Beliau bukan preman. Pak Daeng Azis menyerahkan sepenuhnya kepada warga Kalijodo," kata Razman.
Saat audiensi, berkisar sepuluh orang perwakilan warga Kalijodo bertemu Taufik dan Lulung.
Selain keduanya, turut hadir anggota DPRD DKI Belly Bilalusalam, Syarif, dan Sekretaris Dewan DPRD DKI Jakarta Yuliadi.
"Mereka sudah tepat datang ke sini, karena ini adalah rumah rakyat dan kami menerima pengaduan teman-teman semua. Kami senang hati menerima teman-teman disini" ujar Taufik.
Ratusan warga Kalijodo sempat melakukan demonstrasi di luar gedung DPRD DKI. Mereka menuntut Pemerintah Provinsi DKI untuk membatalkan penertiban.
Kami rasa , setelah Melihat dua pernyataan yang bertolak belakang di atas, Anda bisa menilai sendiri bagaimana kualitas dari pengacara Razman Arif Nasution !
0 komentar:
Posting Komentar