NEWS
Loading...

Jumat, 27 November 2015




BeritaAFB - Polemik Freeport hingga saat ini nampaknya masih akan berlanjut dan kemungkinan akan panjang . Mengingat laporan Menteri ESDM Sudirman Said kepada Majelis Kehormatan Dewan ( MKD ) terkait rekaman deal harga dan saham antara Ketua DPR RI Setya Novanto dan bos Freeport .

Tidak hanya itu , kisruh carut marut negosiasi perpanjangan kontrak Freeport yang menyangkut pautkan banyak elit politik belakangan ini, hal ini membuat rakyat Indoensia kembali ragu . Apakah nantinya negara Indonesia benar-benar akan memperpanjang kontrak, ataukah akan segera memutuskan kontrak kerja , agar Freeport bisa diolah oleh pemerintah sendiri .

Berikut ini merupakan beberapa kemungkinan yang terjadi apabila Freeport benar-benar kembali ke tangan Indonesia dan Di kelola oleh Indonesia .



1. Amerika Kebakaran Jenggot



 
Freeport mungkin milik Indonesia, namun sejatinya perusahaan ini sangat menguntungkan Amerika. Pada tahun 2010 kemarin, Freeport berhasil menyumbangkan sekitar $ 5,9 miliar. Jumlah ini diperkirakan stabil bahkan terus merangkak signifikan dari tahun ke tahun. Indonesia selama ini hanya menerima beberapa persen dari keuntungan mereka, serta juga dari pajak-pajaknya.

Lalu bagaimana jika Freeport jadi miliki kita? Tentu saja Amerika takkan tinggal diam. Mereka takkan melepaskan begitu saja dana-dana segar $ 5,9 miliar tiap tahunnya. Amerika mungkin akan melakukan segala cara hingga akhirnya Freeport bisa dikelola lagi. Mungkin dengan dalih memberdayakan masyarakat setempat atau sistem bagi hasil yang lebih tinggi lagi.

2. Gerakan Separatis Setempat Akan Dipersenjatai


Seperti yang kita tahu, ada oknum Papua yang menginginkan daerah ini lepas dari Indonesia dan kemudian berdiri sendiri. Salah satu misi mereka adalah pengelolaan Freeport oleh rakyat dan untuk rakyat. Selama ini mereka juga sering melakukan perlawanan misalnya kejadian penembakan aparat oleh beberapa pelaku yang diduga adalah kawanan separatis tersebut.

Momen carut marut Freeport mungkin akan jadi strategi yang bagus bagi mereka untuk melakukan aksi yang lebih besar. Bahkan bisa jadi pula mereka mungkin dipersenjatai oleh pihak-pihak tertentu yang berkepentingan. Kita tak menginginkan hal ini terjadi, namun sepertinya negara harus bersiap dengan kemungkinan terburuk. Perang misalnya.

3. Australia Makin Gencar Dukung Papua Merdeka


Pihak-pihak luar ternyata juga ada yang mendukung lepasnya Papua dari Indonesia. Salah satu yang kiprahnya paling aktif adalah Australia. Hal tersebut pernah ditunjukkan dalam sebuah pertemuan antara Australia, para aktivis dan juga perwakilan dari negara Oceania lain seperti Selandia Baru dan Vanuatu. Mereka membahas dukungan agar Papua bisa menentukan nasibnya sendiri. Hal ini bisa diartikan jika mereka ingin Papua bisa merdeka.


Jelas aksi ini mendapatkan kecaman pemerintah kita. Pasalnya, apa yang mereka lakukan menciderai kedaulatan sebuah negara. Australia sendiri juga diduga memberikan persenjataan kepada OPM untuk terus melakukan aksinya. Nah, jika sampai Freeport jatuh ke tangan kita, bisa jadi Australia makin vokal dalam memberikan dukungannya kepada Papua. Perlu diingat jika negara sahabat Inggris ini sepertinya juga ingin memiliki kepentingan terhadap Freeport.

4. Ancaman Pembunuhan Terhadap Tokoh-Tokoh Penting




Ingat kasus Fidel Castro? Gara-gara pemimpin Kuba ini menasionalisasi beberapa aset negara, ia pernah mengalami percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh CIA. Bahkan sudah tak terhitung berapa kali kawan karib Che Guevara itu akan dibunuh dengan cara ekstrim dan tak masuk akal. Hal yang sama juga mungkin akan digencarkan oleh pihak-pihak berkepentingan jika sampai Freeport jatuh ke tangan Indonesia.

Freeport bukan tambang ecek-ecek melainkan seperti sumber kekayaan tanpa batas. Tentu saja pihak-pihak tertentu melakukan banyak cara agar sebisa mungkin mampu melakukan sesuatu terhadap tambang emas terbesar ini. Skenario ini mungkin saja terjadi mengingat beberapa negara memang suka nekat melakukan apa pun demi kepentingannya. Termasuk melakukan konspirasi-konspirasi tertentu.

5. Freeport Mungkin Akan Diambil Paksa Dari Tangan Indonesia


Ketika segala cara gagal dilakukan, maka tak ada pilihan lain selain menggunakan militer sebagai solusi akhir. Keterlibatan militer dalam hal ini sangat mungkin terjadi. Skenarionya adalah berdalih mendukung gerakan separatis yang katanya mengalami ketidakadilan dan sebagainya. Sama seperti konflik yang sekarang ini tengah bergolak di Timur Tengah.

Kemudian dengan memakai tameng HAM, maka mata dunia akan menyorot kejadian ini. Lalu dengan sedikit plintiran dan konspirasi, maka Indonesia dipaksa untuk melepaskan Papua. Atau jika tidak negara-negara di dunia akan melakukan kecaman, embargo, pemutusan hubungan diplomatik dan sebagainya. Indonesia akhirnya tak punya pilihan selain melepaskan daerah ini beserta Freeport-nya.


Tidak perlu resah setelah anda selesai membaca artikel ini , karena beberapa deretan di atas hanya ulasan serta hipotesa saja . Tentunya kita sebagai warga Indonesia tidak ingin kejadian-kejadian di atas tidak akan pernah terjadi setelah Indonesia merebut kembali FREEPORT dari Asing .

Semoga untuk kedepannya pemerintah bisa mengambil kebijakan mengenai polemik ini dengan benar dan tidak di intervensi oleh pihak mana pun . Agar pemerintah bisa memfokuskan diri pada kepentingan rakyat dan tidak membuat kesalahan yang nantinya akan di sesali hingga bertahun-tahun lamanya .

asiaforbet.com

1 komentar:

  1. Sebenarnya teman, apapun yang terjadi kalau kita berani, sayapun siap mati untuk Indonesia kalau diajak apa-apa.
    Akan tetapi mana ada yang segila itu, semua pasti berpikir cara aman untuk menyelamatkan uang negera masuk kekantongnya.
    Terimakasih
    Hidup Adalah Perjuangan

    BalasHapus